PERBUATAN PENGEMIS YANG MULIA
www.rupiahQQ.poker
tindakan manusia memang tidak dapat di tebak dengan kata kata
kejujuran manusia memang tiada ternilai harga nya di bandingkan dengan apapun
hal ini di katakan oleh pengemis di thailand berusia 44 tahun, yang bernama waralop kata kata ini ada di hari dan prilaku yang sehari hari ia jalankan sebagai gealndangan dan tidur di teras teras rumah orang kisah waralopserontak membuat heboh dan menyentuh hati masyarakat thailand dan dunia
suatu ghari waralop menemukan dompet bermerk Hermes asli, dengan isi uang sebanyak 7,6 juta di jalanan, plus kartu kredit.
di saat ia menemukan dompet tersebutkondisi Waralop sungguh memprihatinkan. dompet tersebut
Di saku celananya yang lusuh, hanya ada uang sebesar Rp 3.500!
Jumlah uang yang sulit untuk hanya membeli sekedar nasi bungkus.
Tapi, alih-alih mengambil uang di dompet yang ia temukan, Waralop pergi ke kantor polisi untuk mengembalikan dompet tersebut! Utuh!
Tapi, Tuhan memang tidak tidur. BANDARQ
Seketika itu juga, kejujuran dan perbuatan mulia Waralop, dapat ganjaran setimpal.
Polisi memanggil pemilik dompet itu, yakni Niity Pongkriangyos yang berusia 30 tahun
Niity sangat senang ketika dompetnya ditemukan.
Karena takjub dengan kejujuran Waralop, ia menawaripria itu pekerjaan.
Nitty ternyata adalah seorang desainer pakaian di Thailand.
"Aku sangat terkejut ketika polisi memberitahuku ada yang menemukan dompetku. Aku kaget, karena bila aku tak punya uang, aku pasti akan mengambil dompet ini," kata Niity. BANDAR POKER
Nitty kemudian memberi Waralop pekerjaan dengan fasilitas rumah dan gaji Rp 4 juta.
Menurut Waralop, dia melihat Nitty menjatuhkan dompetnya di stasiun kereta bawah tanah.
Ia hendak menyerahkannya, tapi ia tak bisa mengejarnya.
Waralop pun bersyukur, ia kini bisa tidur di atas ranjang empuk, tak lagi di teras toko yang dingin.
mari tunjukan pada indonesia kalaw kamu lah poer sejati nya dan rebut hadiah nya yang setiap hari tanpa abatas
mari bergabung bersama kami dan main poker di www.rupiahQQ.poker
0 komentar:
Posting Komentar