Gadis berusia 18 tahun ini sebut saja heni. yang Sudah empat hari ia berlibur di rumah saudaranya di kawasan Jalan Moh Toha, Bandung. Tadi pagi, Yeni yang warga Cibatu, Kabupaten Garut pamitan pulang. Ia memilih naik kereta api untuk menuju rumahnya.
Naas, di kereta api kelas ekonomi jurusan Purwakarta-Cibatu itu, BANDARQ Yeni malah jadi korban pelecehan seksual. HENI merasakan ada seseorang yang melakukan hal aneh , kemaluannya diobok-obok. Beruntung Yeni keburu berteriak, hingga pelaku kabur.
Ceritanya berawal kala ia tiba di Stasiun Bandung. Tiba-tiba Yeni dihampiri seorang pria paruh baya yang langsung mengajak ngobrol. Pria itu dandannya perlente. Sepintas seperti orang bekerja di perkantoran. dan memakai jas berwarna hitam
Pelaku yang diperkirakan berusia 50 tahun menawarkan tiket kepada heni. Ya, dia antri untuk membelikan tiket. heni pun akhirr ny amembeli nya dari orang tersebut dan tanpa di curigai
Tak lama tiket didapat heni . Singkat cerita kereta tujuan Cibatu datang. heni bergegas masuk ke gerbong kereta. Pria yang tadi membelikan tiket pun ikut naik ke kereta bersama dua temannya.
Karena ada kursi kosong pria tadi mengajak dua temannya duduk berdekatan. Setelah kereta melaju dan penumpang kian padat, duduk para pelaku memepet heni.
Mereka mulai beraksi. Dua orang pelaku terlihat menghalangi pandangan penumpang lain dengan badan mereka. Sementara satu orang langsung beraksi dengan meraba-raba paha dan kemaluan heni.
Awalnya ia tidak merasakan rabaan pelaku. heni menduga hanya terjadi gesekan tidak sengaja akibat membludaknyapenupang. Tapi kian lama heni merasakan kejanggalan. Sangat terasa sekali tangan pelaku mengelus-ngelus bagian sensitifnya. heni berontak. Tangan pelaku ditepis. Memang untuk beberapa saat, aksinya terhenti. Tapi beberapa menit kemudian mengulanginya lagi.
Akhirnya heni berteriak. Pelaku panik. Dia dan dua temannya menjauh meninggalkan tempat duduk heni. Yakin dirinya sudah jadi korban pelecehan, heni melapor pada pihak keamanan stasiun kereta api Cibatu. Tapi pelaku sudah menghilang entah kemana.
0 komentar:
Posting Komentar